Cabai Tiung Tembus Rp250 Ribu Per Kilo, Pembeli Tepok Jidat

BERAU- Harga cabai di sejumlah pasar mini di wilayah Tanjung Redeb mengalami lonjakan yang signifikan menjelang hari ketujuh puasa. Harga cabai tiung yang sebelumnya berkisar Rp70- Rp100 ribu per kilogram,  kini telah menembus angka Rp250 ribu per kilogram, membuat sejumlah konsumen kebingungan dan tepok jidat.

Pantauan di pasar mini yang tersebar di wilayah Tanjung Redeb, harga cabai tiung yang semula berada di kisaran Rp150 ribu hingga Rp170 ribu per kilogram pada awal Ramadan, kini melonjak tajam. Bahkan, di Pasar Sanggam Adji Dilayas, harga cabai telah mencapai Rp170 ribu-Rp180 ribu per kilogram.

Jamaluddin, salah satu pedagang cabai, menjelaskan bahwa kenaikan harga ini disebabkan oleh berkurangnya pasokan cabai dari petani di daerah sekitar. Menurutnya, hal ini ditambah dengan permintaan yang meningkat di pasar, terutama menjelang bulan Ramadan. Selain itu, faktor pengiriman yang terkendala juga memperburuk kondisi, sehingga membuat harga cabai semakin melambung tinggi.

“Kenaikan harga cabai ini sudah terjadi sejak beberapa hari terakhir. Pasokan dari petani berkurang dan permintaan meningkat, apalagi jelang bulan puasa. Ditambah lagi dengan adanya masalah dalam pengiriman cabai, membuat stok terbatas di pasar,” ujarnya, Kamis (6/3/2025).

Kondisi ini membuat para konsumen yang biasa membeli cabai dalam jumlah besar untuk kebutuhan masakan sehari-hari merasa kesulitan. Beberapa di antaranya bahkan terpaksa mengurangi pembelian atau mencari alternatif bahan lain sebagai pengganti cabai.

Meskipun demikian, beberapa pedagang berharap harga cabai dapat kembali stabil dalam beberapa waktu ke depan. Namun, sampai saat itu, masyarakat di Tanjung Redeb harus rela merogoh kocek lebih dalam untuk mendapatkan cabai yang kini menjadi komoditas dengan harga yang melambung tinggi. (ndp)

Editor: Marta