Pasar Ramadan di Masjid Agung Baitul Hikmah Tetap Bergairah, 127 Pedagang Sudah Mendaftar

BERAU – Pasar Ramadan yang digelar setiap tahun di halaman Masjid Agung Baitul Hikmah, selalu menjadi daya tarik utama bagi masyarakat Berau. Pedagang dan pembeli berbaur dalam atmosfer yang penuh kehangatan, mencari takjil dan hidangan lezat untuk berbuka.
Tahun ini, persiapan pasar Ramadan telah dilakukan jauh-jauh hari. Ketua Pengurus Masjid Agung Baitul Hikmah, Kafrawi, mengungkapkan bahwa minat masyarakat untuk berjualan tetap tinggi seperti tahun-tahun sebelumnya. Sejak sebulan sebelum pasar resmi dibuka, para pedagang sudah berbondong-bondong mendaftarkan diri.
“Kami melihat antusiasme yang luar biasa dari para pedagang. Hingga pertengahan Februari, sebanyak 127 pedagang sudah mendaftar, termasuk 61 pedagang kaki lima yang menggunakan rombong atau kendaraan sendiri,” ujarnya, saat ditemui Senin kemarin (17/2/2025).
Meski begitu, jumlah tenda tahun ini mengalami penurunan dibandingkan tahun lalu. Jika sebelumnya terdapat 16 tenda tunggal, 42 tenda gabungan, serta tambahan 5 tenda dari Baznas Berau, tahun ini hanya tersedia 14 tenda tunggal dan 21 tenda gabungan. Beberapa tenda yang rusak tidak dapat digunakan lagi, sehingga jumlahnya dikurangi.
Selain itu, belum ada kepastian mengenai tenda promosi seperti showroom kendaraan dan partisipasi perbankan yang biasanya turut meramaikan pasar Ramadan. Namun, Kafrawi tetap optimistis bahwa suasana pasar akan tetap semarak.
Tantangan lain yang dihadapi adalah revitalisasi tepian untuk UMKM yang sedang dilakukan pemerintah. Langkah ini bertujuan memberikan tempat yang lebih representatif bagi pelaku usaha kecil, sehingga masih menjadi pertimbangan khusus bagi pengelola untuk mengusulkan penambahan tenda.
“Tempat bagi UMKM sekarang lebih bagus dan nyaman, tapi kami berharap ini tidak mengurangi jumlah pengunjung yang datang ke pasar Ramadan,” kata Kafrawi.
Meski ada tantangan, pengelola masjid tetap memberikan kemudahan bagi pedagang yang ingin berpartisipasi. Pendaftaran tenda memang telah ditutup, tetapi bagi mereka yang ingin mendirikan tenda sendiri masih diperbolehkan dengan tarif yang lebih terjangkau dibandingkan sewa tenda resmi. PKL dikenakan tarif Rp 400 ribu, tenda tunggal Rp 2,2 juta, dan tenda gabungan Rp 1 juta per meja untuk dua orang. Tarif ini berlaku selama bulan Ramadan dan mencakup biaya operasional masjid.
Pasar Ramadan Masjid Agung Baitul Hikmah bukan sekadar tempat berjualan, tetapi juga ruang bagi masyarakat untuk bersilaturahmi. Aktivitas jual beli dimulai pukul 13.00 Wita hingga menjelang Maghrib.
Selain menyediakan tempat berjualan, pengurus masjid juga memberikan perlindungan kepada para pedagang dengan fasilitas BPJS Ketenagakerjaan. Sejak lima tahun terakhir, langkah ini telah diambil untuk memastikan kenyamanan dan keamanan para pedagang selama berdagang di pasar Ramadan.
“Ini bentuk perhatian kami kepada pedagang. Jika terjadi hal yang tidak diinginkan selama berjualan, mereka sudah terlindungi,” tuturnya.
Dengan segala dinamika yang ada, pasar Ramadan di Masjid Agung Baitul Hikmah tetap menjadi salah satu ikon Ramadan di Berau. Bukan hanya tempat berburu kuliner, tetapi juga simbol kebersamaan yang terus terjaga dari tahun ke tahun. (*)
Reporter: Marta