Gedung Walet RSUD Abdul Rivai Segera Difungsikan, Masih Tunggu Penyelesaian IPAL

BERAU– Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Abdul Rivai tengah bersiap mengoperasikan gedung Instalasi Gawat Darurat (IGD) baru yang diberi nama IGD Gedung Walet. Gedung ini dirancang lebih modern dan terintegrasi dengan berbagai fasilitas penunjang seperti laboratorium, farmasi, dan radiologi, sehingga pelayanan kesehatan bagi masyarakat dapat lebih cepat dan efisien.
Humas RSUD Abdul Rivai, Dani Apriat Maja, menjelaskan bahwa pembangunan IGD Gedung Walet telah selesai 100 persen. Namun, gedung ini belum dapat difungsikan karena masih menunggu penyelesaian instalasi pengolahan air limbah (IPAL) sebagai salah satu fasilitas penunjang utama.
“Kami masih menunggu anggaran tahun 2025 untuk menyelesaikan IPAL, yang sangat penting dalam pengolahan limbah medis. Saat ini, pembangunan IPAL diperkirakan memakan waktu sekitar 5-6 bulan,” ujar Dani, Senin (17/2/2025).
IGD Gedung Walet memiliki kapasitas 40 tempat tidur yang terdiri dari berbagai ruang layanan seperti ruang isolasi, resusitasi, observasi, tindakan, ruang transfer (intermediate), serta ruang persalinan yang terhubung dalam satu kesatuan bangunan. Selain itu, gedung ini juga menggunakan lantai vinil yang lebih aman dan nyaman dibandingkan keramik, serta telah mengadopsi sistem sirkulasi udara sesuai standar Kementerian Kesehatan.
Gedung ini dirancang dengan konsep terintegrasi, sehingga pasien tidak perlu berjalan jauh untuk mengakses layanan seperti laboratorium atau radiologi. “Dulu, pasien harus berjalan beberapa meter untuk pemeriksaan laboratorium atau radiologi. Kini, semua layanan berada dalam satu area, sehingga lebih mudah dan cepat,” tambahnya.
Selain IGD, pembangunan lantai dua dan tiga juga sedang dalam proses. Lantai dua akan difungsikan sebagai ruang operasi, sedangkan lantai tiga untuk ICU dan PICU. Proses pengerjaan kedua lantai ini akan dilanjutkan tahun ini dengan anggaran BLUD sebesar Rp35 miliar.
Dani menambahkan bahwa gedung ini juga dilengkapi dengan berbagai fasilitas penunjang lainnya seperti powerhouse, ruang generator oksigen, dan penampungan limbah. “Fasilitas ini sangat penting untuk memastikan kelancaran operasional IGD, terutama suplai oksigen yang dibutuhkan bagi pasien gawat darurat,” jelasnya.
Untuk tahap awal, IGD Gedung Walet akan mulai dioperasikan begitu fasilitas penunjangnya siap, tanpa menunggu penyelesaian lantai dua dan tiga. Sementara itu, area parkir yang telah selesai dibangun masih menunggu keputusan pengelolaan, apakah akan digunakan khusus bagi petugas atau diperuntukkan bagi pengunjung dengan sistem drop-off.
Dengan pindahnya IGD ke Gedung Walet, RSUD Abdul Rivai juga berencana mengoptimalkan gedung lama untuk layanan lain. Rencananya, ruang lama akan dialihkan menjadi ruang hemodialisis (cuci darah) yang lebih luas serta untuk poli gigi yang saat ini masih memiliki kapasitas terbatas.
“Dengan berbagai peningkatan ini, kami berharap masyarakat dapat merasakan pelayanan kesehatan yang lebih nyaman, cepat, dan efisien di RSUD Abdul Rivai,” tutup Dani. (*)
Reporter: Marta