Naladwipa
Beranda News Menakar Asa di Ladang Berau: Perjuangan Brigade Pangan Menuju Swasembada

Menakar Asa di Ladang Berau: Perjuangan Brigade Pangan Menuju Swasembada

BERAU– Mentari pagi mulai menyapu hamparan sawah di Buyung-Buyung, Kecamatan Tabalar. Di kejauhan, seorang petani tampak membungkuk, menanam benih dengan telaten. Ia adalah satu dari segelintir petani yang masih bertahan di Berau, sebuah daerah yang menyimpan harapan besar dalam sektor pertanian. Namun, tantangan besar menghadang: jumlah petani yang semakin menyusut dan regenerasi yang berjalan lambat.

Di tengah tantangan ini, Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura, dan Peternakan (DTPHP) Berau mengusulkan program Brigade Pangan seluas 771 hektare pada tahun 2025. Lima brigade akan tersebar di berbagai kecamatan, yakni dua di Tabalar, satu di Teluk Bayur, satu di Sambaliung, dan satu di Gunung Tabur. Program ini merupakan bagian dari strategi nasional untuk meningkatkan produktivitas pertanian dan mencapai swasembada pangan.

“Kita mengusulkan 771 hektare untuk Brigade Pangan, yang merupakan bantuan langsung dari pemerintah pusat,” ujar Kepala DTPHP Berau, Junaidi.

Menurutnya, program ini tidak hanya soal memperluas lahan, tetapi juga mendorong inovasi melalui teknologi modern serta melibatkan generasi muda agar mau terjun ke dunia pertanian.

Namun, regenerasi petani menjadi pekerjaan rumah yang sulit. “Petani kita semakin sedikit karena banyak yang sudah tua. Program pertanian milenial ada, tapi minatnya masih rendah,” ungkapnya.

Padahal, dengan lahan yang luas dan potensi besar, Berau membutuhkan lebih banyak tangan-tangan muda untuk meneruskan estafet ketahanan pangan.

Selain Brigade Pangan, optimalisasi lahan (Oplah) juga tengah diupayakan, dengan lebih dari 1.000 hektare dialokasikan untuk tanaman padi. Di Tabalar sendiri, Buyung-Buyung memiliki 450 hektare, Semuru 150 hektare, dan Tabalar Muara 30 hektare. Sementara untuk jagung, target ambisius telah ditetapkan 2.775 hektare hingga Desember 2025. Namun, realisasinya masih jauh dari harapan.

“Saat ini baru 70 hektare yang terealisasi. Target Januari 300 hektare, dan kita berharap sampai akhir tahun bisa mencapai target seperti yang disampaikan bupati,” ujar Junaidi.

Di balik angka-angka ini, terselip asa besar, Berau bisa menjadi salah satu daerah penopang ketahanan pangan nasional. Namun, tanpa regenerasi petani dan dukungan penuh dari berbagai pihak, asa itu bisa saja hanya menjadi mimpi yang tertunda. Kini, tinggal bagaimana program ini bisa berjalan, dan apakah generasi muda bersedia mengambil peran penting dalam menjaga ladang-ladang pangan Berau tetap subur di masa depan. (ndp)

Komentar
Bagikan:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Iklan