Naladwipa
Beranda News Kepedulian Alumni Pandawa17: Aksi Nyata untuk Korban Kebakaran di Berau

Kepedulian Alumni Pandawa17: Aksi Nyata untuk Korban Kebakaran di Berau

BERAU– Asap kebakaran di Jalan Milono dan Kampung Cina, Teluk Bayur, mungkin telah reda, tetapi kehangatan solidaritas terus menyala di tengah masyarakat Berau. Salah satu yang menonjol adalah aksi para alumni Pandawa17, lulusan MAN Berau tahun 2017, yang menunjukkan kepedulian mereka terhadap korban musibah ini.

Bencana itu terjadi pada Minggu (26/1/2025), menyisakan puing-puing rumah dan usaha yang hangus dilalap api. Kebakaran di Jalan Milono terjadi dini hari pukul 04.00 WITA, sementara peristiwa serupa di Teluk Bayur melanda pada sore hari pukul 17.15 WITA. Kejadian tersebut tak hanya membawa luka, tetapi juga menggerakkan hati banyak orang, termasuk komunitas alumni ini.

Dengan semangat gotong royong, mereka menggalang donasi selama tiga hari, mulai dari 26 hingga 28 Januari 2025. Koordinator aksi, Deny Seprianto, menyebutkan bahwa kegiatan ini murni inisiatif dari alumni yang peduli melihat penderitaan para korban.

“Ini adalah bentuk empati kami, sebagai Alumni Pandawa17 MAN Berau, untuk saudara-saudara kita yang terdampak musibah kebakaran. Kami berharap bantuan ini dapat meringankan beban mereka,” ujar Deny.

Melalui penggalangan dana yang berlangsung singkat, respons masyarakat begitu luar biasa. Donasi berupa uang tunai dan pakaian layak pakai terus mengalir. Ratusan pakaian terkumpul di rumah Deny, yang dijadikan posko bantuan. Sementara itu, donasi uang tunai disalurkan melalui rekening koordinator.

“Alhamdulillah, donasi yang terkumpul cukup banyak. Kami berupaya menyalurkan bantuan ini secepat mungkin kepada korban di Jalan Milono dan Teluk Bayur,” tambah Deny.

Namun, aksi ini bukan hanya tentang materi. Bagi Deny dan rekan-rekannya, ini adalah bukti nyata bahwa kebersamaan masih menjadi kekuatan masyarakat Berau. Dalam keterbatasan, mereka percaya bahwa setiap bantuan sekecil apa pun memiliki arti besar bagi korban yang sedang berjuang bangkit.

Deny juga berharap musibah ini menjadi pengingat bagi semua pihak untuk lebih berhati-hati, terutama dalam menggunakan peralatan yang berisiko menimbulkan kebakaran. “Semoga para korban diberi ketabahan dan musibah ini menjadi pembelajaran untuk kita semua,” ujarnya penuh harap.

Di tengah suasana duka, aksi kemanusiaan seperti yang dilakukan Alumni Pandawa17 menjadi sinar harapan. Mereka membuktikan bahwa kepedulian tidak mengenal batas waktu, status, maupun usia. Ini bukan sekadar tentang donasi, melainkan tentang nilai kemanusiaan yang tetap hidup dalam setiap hati. (Yudistira/Redaksi)

Komentar
Bagikan:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Iklan