Naladwipa
Beranda News Empat Peristiwa Kebakaran Dalam Tiga Hari, Brimob Turun Tangan Bantu Damkar di Lamin

Empat Peristiwa Kebakaran Dalam Tiga Hari, Brimob Turun Tangan Bantu Damkar di Lamin

BERAU – Kebakaran kembali melanda Kabupaten Berau. Kali ini, si jago merah mengamuk di Lamin, Kecamatan Teluk Bayur, pada Rabu (29/1/2025) sekitar pukul 02.00 Wita. Peristiwa ini menjadi kebakaran keempat yang terjadi dalam tiga hari terakhir, membuat warga semakin resah dan tim pemadam kebakaran semakin kewalahan.

Sebelumnya, kebakaran pertama terjadi di Jalan Milono, Kecamatan Tanjung Redeb, pada Minggu (26/1/2025). Masih di hari yang sama, api juga melalap bangunan di depan Alun-Alun Kecamatan Teluk Bayur. Kemudian, kebakaran ketiga terjadi di Simpang Empat Jalan Harm Ayoeb, Teluk Bayur. Hingga kini, belum diketahui berapa jumlah rumah yang terbakar dalam peristiwa di Lamin.

Rantau Dwi, salah satu warga Teluk Bayur, mengaku sangat khawatir dengan kejadian berturut-turut ini.

“Kami sangat cemas. Dalam tiga hari, sudah empat kebakaran terjadi di Berau. Saya berharap tidak ada lagi musibah seperti ini. Cukup sudah,”* ujarnya dengan nada prihatin.

Dalam kebakaran di Lamin, pemadaman dibantu oleh Batalyon C (Kompi 3) Pelopor Satuan Brimob Polda Kaltim. Tim respons bencana tiba di lokasi dipimpin oleh Bripda Anang, bersama Bharatu Diego dan Bharada Yuel, mereka langsung bergerak cepat membantu pemadaman dan pengamanan area.

Hingga berita ini diturunkan, penyebab kebakaran di Lamin masih dalam penyelidikan. Warga berharap pemerintah segera mengambil langkah konkret untuk mencegah peristiwa serupa terjadi lagi, baik dengan meningkatkan sistem pencegahan kebakaran maupun menambah jumlah personel damkar di Kabupaten Berau.

Minimnya jumlah personel pemadam kebakaran di Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Berau menjadi kendala utama dalam menangani kebakaran. Usulan penambahan personel sudah sering diajukan, tetapi hingga kini belum terealisasi.

Saat ini, total personel damkar di 13 kecamatan hanya berjumlah 40 orang. Dari jumlah itu, 17 orang bertugas di markas kota Tanjung Redeb, sementara di Kecamatan Kelay hanya ada satu orang petugas. Keterbatasan ini berdampak langsung pada kecepatan, ketepatan, dan efisiensi pemadaman kebakaran. Situasi semakin sulit jika warga yang panik ikut turun tangan dan merebut selang pemadam, yang justru menghambat kerja petugas. (Yudistira/Redaksi)

Komentar
Bagikan:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Iklan